![]() |
Olivia Dewi yang tewas di dalam Nissan Juke |
Masih ingat kecelakaan tragis pada 10 Maret 2012 yang menewaskan foto
model Olivia Putri ketika mengendarai mobil Nissan Juke? Ternyata Nissan
Juke banyak berbohong kepada publik. Mau tahu kebohongannya dan
penyebabnya Nissan Juke meledak dan terbakar?
Sekedar diketahui, Nissan Juke yang dikendarai almarhumah Olivia itu
sempat diberitakan membentur tiang reklame, di Jalan Jenderal Sudirman,
Jakarta, dan langsung meledak dan terbakar.
Sekitar empat bulan setelah kejadian itu, Nissan Motor Corporation
(NMC) mengumumkan adanya kesalahan fatal pada produknya (antara lain
Nissan Juke ) dan setidaknya harus diperbaiki supaya aman.
Sejak Desember 2011, NMC mengumumkan akan menarik 118 ribu unit
Nissan Juke dari seluruh dunia. Berita tersebut telah diumumkan di
Reuters dan disebarluaskan oleh berbagai media otomotif dunia, termasuk
Indonesia.
Penarikan itu terkait dengan rekomendasi National Highway Traffic
Safety Administration (NHTSA) untuk menarik semua jenis kendaraan yang
meliputi Nissan Juke /2011-2012, Infinity/QX/2011-2012, dan
Infiniti/M/2011-2012, karena terkait isu keselamatan.
Berdasarkan penelitian NHTSA, ditemukan adanya pemasangan sensor
regulator yang kurang kencang sesuai dengan spesifikasi yang benar.
Sebagai akibatnya, sensor regulator pada rel bahan bakar bisa
mengendur apabila ada faktor panas dan getaran dan akan menyebabkan
kebocoran pada sistem saluran bahan bakar. Konsekuensinya, kebocoran
bahan bakar dengan sensor regulator, mengakibatkan potensi kebakaran.
Dengan alasan produk yang dipasarkan di Indonesia adalah type HR15DE,
sedangkan yang menjadi subyek recall adalah Juke MR16DDT dengan turbo
charges, dan oleh karenanya PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tidak pernah
mengumumkan adanya penarikan produknya ke masyarakat luas.
Kasus ini pula menjadi kajian Ferari Roemawi, anggota Komisi VI DPR
RI. Pertama, hilangnya nyawa orang dan yang kedua adalah kecelakaan
mobil baru yang menimbulkan kebakaran di mobil tersebut. Ferari berharap
jangan sampai terulang nyawa orang melayang sia-sia karena kesalahan
teknis Nissan Juke.
"Saya tertarik karena hilangnya nyawa, yang kedua ini mobil baru
dengan tekhnologi baru terbakar. Logikanya jika terjadi terbakar atau
kerusakan yang besar, otomatis mesin ini mati. Seharusnya dengan
teknologi 2011 tidak boleh terjadi mobil terbakar atau percikan api.
Kalau tidak terbakar belum tentu almarhumah Olivia akan meninggal, "
kata Ferari Romawi dalam diskusi "Membongkar Kebohongan Nissan Juke" di
Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2012) sore.
Soerijo Gondo Setiawan, ayah almarhum bertambah yakin setelah datang
ke outlet Nissan Juke. PT NMI pun mengklaim, Nissan Juke cocok sebagai
city-car di Jakarta yang jalannya sering terjebak macet.
Nissan Juke menggunakan tiga tombol sensor untuk sistem pembakaran :
Ecco, Normal dan sport mode. Belakangan ini, ayah almarhum mengetahui
penyebab fuel leak sensor, karena katup injector tidak ditutup sesuai
dengan spesifikasi, ditambah lagi konstruksi mobil Nissan Juke yang
horisontal, jarak antara fuel injector dan busi tepat dibawah injector,
maka mobil ini sangat rentan dengan bahaya thermal (naiknya suhu).
Selain persoalan sensor bahan bakar yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, saat terjadi kecelakaan airbag (kantong balon), tidak
mengembang dan pintu terkunci secara otomatis sehingga korban tidak bisa
cepat-cepat menyelamatkan diri keluar.
Kondisi ini tentu saja bertolak belakang dengan iklan-iklan Nissan
Juke yang mengklaim sebagai kendaraan dengan standar keamanan yang
terbaik di kelasnya.
Alex Asmasoebrata, pembalap sekaligus anggota IMI menambahkan jika mobil Nissan sudah membohongi mayarakat Indonesia.
"Nissan di sini agak berkelit. Kalau Nissan di sini (Indonesia) tidak di tarik pasti ada kebohongan publik," tuturnya.
No comments:
Post a Comment