Pages

August 7, 2012

Inilah Keteledoran Nissan Juke yang Tewaskan Model Cantik Olivia


Olivia Dewi yang tewas di dalam Nissan Juke
Masih ingat kecelakaan tragis pada 10 Maret 2012 yang menewaskan foto model Olivia Putri ketika mengendarai mobil Nissan Juke? Ternyata Nissan Juke banyak berbohong kepada publik. Mau tahu kebohongannya dan penyebabnya Nissan Juke meledak dan terbakar?


Sekedar diketahui, Nissan Juke yang dikendarai almarhumah Olivia itu sempat diberitakan membentur tiang reklame, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, dan langsung meledak dan terbakar.
Sekitar empat bulan setelah kejadian itu, Nissan Motor Corporation (NMC) mengumumkan adanya kesalahan fatal pada produknya (antara lain Nissan Juke ) dan setidaknya harus diperbaiki supaya aman.
Sejak Desember 2011, NMC mengumumkan akan menarik 118 ribu unit Nissan Juke dari seluruh dunia. Berita tersebut telah diumumkan di Reuters dan disebarluaskan oleh berbagai media otomotif dunia, termasuk Indonesia.

Penarikan itu terkait dengan rekomendasi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) untuk menarik semua jenis kendaraan yang meliputi Nissan Juke /2011-2012, Infinity/QX/2011-2012, dan Infiniti/M/2011-2012, karena terkait isu keselamatan.

Berdasarkan penelitian NHTSA, ditemukan adanya pemasangan sensor regulator yang kurang kencang sesuai dengan spesifikasi yang benar.

Sebagai akibatnya, sensor regulator pada rel bahan bakar bisa mengendur apabila ada faktor panas dan getaran dan akan menyebabkan kebocoran pada sistem saluran bahan bakar. Konsekuensinya, kebocoran bahan bakar dengan sensor regulator, mengakibatkan potensi kebakaran.

Dengan alasan produk yang dipasarkan di Indonesia adalah type HR15DE, sedangkan yang menjadi subyek recall adalah Juke MR16DDT dengan turbo charges, dan oleh karenanya PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tidak pernah mengumumkan adanya penarikan produknya ke masyarakat luas.

Kasus ini pula menjadi kajian Ferari Roemawi, anggota Komisi VI DPR RI. Pertama, hilangnya nyawa orang dan yang kedua adalah kecelakaan mobil baru yang menimbulkan kebakaran di mobil tersebut. Ferari berharap jangan sampai terulang nyawa orang melayang sia-sia karena kesalahan teknis Nissan Juke.
"Saya tertarik karena hilangnya nyawa, yang kedua ini mobil baru dengan tekhnologi baru terbakar. Logikanya jika terjadi terbakar atau kerusakan yang besar, otomatis mesin ini mati. Seharusnya dengan teknologi 2011 tidak boleh terjadi mobil terbakar atau percikan api. Kalau tidak terbakar belum tentu almarhumah Olivia akan meninggal, " kata Ferari Romawi dalam diskusi "Membongkar Kebohongan Nissan Juke" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2012) sore.

Soerijo Gondo Setiawan, ayah almarhum bertambah yakin setelah datang ke outlet Nissan Juke. PT NMI pun mengklaim, Nissan Juke cocok sebagai city-car di Jakarta yang jalannya sering terjebak macet.
Nissan Juke menggunakan tiga tombol sensor untuk sistem pembakaran : Ecco, Normal dan sport mode. Belakangan ini, ayah almarhum mengetahui penyebab fuel leak sensor, karena katup injector tidak ditutup sesuai dengan spesifikasi, ditambah lagi konstruksi mobil Nissan Juke yang horisontal, jarak antara fuel injector dan busi tepat dibawah injector, maka mobil ini sangat rentan dengan bahaya thermal (naiknya suhu).
Selain persoalan sensor bahan bakar yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, saat terjadi kecelakaan airbag (kantong balon), tidak mengembang dan pintu terkunci secara otomatis sehingga korban tidak bisa cepat-cepat menyelamatkan diri keluar.

Kondisi ini tentu saja bertolak belakang dengan iklan-iklan Nissan Juke yang mengklaim sebagai kendaraan dengan standar keamanan yang terbaik di kelasnya.

Alex Asmasoebrata, pembalap sekaligus anggota IMI menambahkan jika mobil Nissan sudah membohongi mayarakat Indonesia.

"Nissan di sini agak berkelit. Kalau Nissan di sini (Indonesia) tidak di tarik pasti ada kebohongan publik," tuturnya.

sumber   :  klik

No comments:

Post a Comment